"Oh honey, lihat bajumu! Terlihat kusut. Dan wajahmu?! OMG mana
penata rias. . ,"teriak Jakotsu memanggil dengan keras. Sekarang mari
kita perkenalkan di dalam cerita ini, adalah Jakotsu Aria , Manajer dari
Kagome, seorang model yang masih baru terjun didalam dunia modelling.
Jakotsu yang penampilannya begitu glamour dan elegan, memakai barang
berbrand terkenal dan tentu saja totalitasnya sangat besar didunia
modelling USA membuatnya terkenal di Negara Amerika.
Sementara
Kagome yang mendengarnya hanya bisa mengeluh kesal. Pandangannya terus
terfokus pada jam berbentuk hati yang ada ditangannya. Jam menunjukkan
pukul 9 malam. Yup, Kagome yang baru-baru ini terjun ke dunia modelling,
terpaksa terus pulang malam akibat sesi pemotretan yang memakan waktu
berjam-jam. Menguras tenaga, otak dan pikirannya agar ia bisa bertahan
hidup di kota besar ini. Bukan pilihan bagus sebenarnya, sulit tetapi
apapun mau tidak mau ia harus lakukan, toh ia tak punya orang-orang
terdekat untuk dapat diandalkan, seperti keluarga misalnya.
"Kagome. . ., apa kau mendengarku?"teriak Jakotsu lagi kali ini lebih kencang, spontan membuyarkan Kagome dari lamunannya.
'God, untung kupingku tidak tuli' pikir Kagome ngeri.
"Ya,
Jak. . , aku mendengarnya,"jawab Kagome singkat padat dan jelas. Agak
santai dan terkesan tidak peduli, tetapi itulah karakter dari Kagome
Higurashi atau yang biasa dikenal CK (Catarina Kagome).
"Bagus, jadi?"
"Uh?Emm.
. Jadi apa Jak? Maksudku aku hanya mendengar yang awal saja. Hehehe. .
,"Kagome berusaha memberikan senyum ter-manisnya –sangat manis yang
membuat semua pria jatuh hati padanya-. Namun seperti biasa, Jakotsu
membalas dengan mengernyitkan sebelah kanan alisnya. Tentu, Jakotsu
tidak akan pernah terpengaruh dengan senyuman itu. Trik-trik kacangan
seperti itu baginya dapat dengan mudah terbaca. Sebab kalian perlu tahu,
dunia modeling bukanlah sehari dua hari bagi Jakotsu tetapi sudah ia
jalani selama bertahun-tahun.
"Honey, kau dengar aku tak akan
terpengaruh? Oke ku ulangi, anggap saja Jak ini sedang berbaik hati.
Jadi karena kau baru terjun ke dunia modeling, untuk mencapai sebuah
kesuksesan didalamnya kau butuh popularitas, honey. Tidak cukup hanya
penampilan menarik, tetapi KAU butuh sensasi!"jelasnya dengan semangat
yang berapi-api.
Sementara itu Kagome hanya terdiam, melongo tak
jelas. Pikirannya memroses segala apa yang dikatakan oleh manajernya itu
dengan kuota sepersekian byte nya- terhitung lambat memang-.
"Oke,
Snap Kagome. . kau ini lambat,"kata Jakotsu sambil menjentikkan
jari-jemarinya didepan mata Kagome. "Biar aku saja yang atur semuanya.
Kau tinggal beraksi."
"Uh. . , Oke?"jawab Kagome tidak yakin.
Firasatnya mengatakan 'Danger, Lariiii, menghindar' dan masih banyak
lagi firasat tak enak itu.
Jakotsu mengangguk, "Kau boleh pulang
sekarang. Sepertinya kau butuh istirahat. Dan shuu. . ., cepat
pulang!"kata Jakotsu sambil mendorong tubuh Kagome kearah pintu keluar.
"Jangan lupa besok jam 7 pagi kau sudah ada disini mengerti Kags? Bye,"
Jakotsu melambaikan jemari lentiknya dan menutup pintu studio pintu
dengan keras.
Brak
"Uh ya. . ," lirih Kagome kebingungan sambil berlalu menuju ke tempat dimana mobilnya terparkir.
Belum
sempat Kagome masuk kedalam mobilnya tiba-tiba saja handphonenya
bergetar dan berbunyi dengan nyaring, nada ponsel yang dinyanyikan Jang
Nara 'Sweet Dream' lagu yang jelas-jelas menjadi favourite-nya. Ia pun
buru-buru mengangkat telepon itu mungkin saja ada yang penting.
"Hallo,
Kags. . ,"ujar suara disambungan selulernya. "Aku diterima, aku
diterima, aku diterima. . ,"pekik suara disambungan telepon itu girang
dan kencang yang membuat Kagome langsung menjauhkan handphonenya dari
telinganya.
"Geez Sangooo, untung kupingku tidak tuli. But ,
Selamat ya sista. Aku senang mendengarnya. By the way aku dalam
perjalanan pulang ke apartemen. Kutunggu kau disana untuk merayakannya.
Bye."
Klik
Ia sudah tidak sabar untuk merayakannya. Ia harus
cepat pulang. Dengan itu ia segera membuka pintu mobil jazz birunya dan
memacu kencang kendaraannya.
10:00 pm
"Aku pulang. . ,"ujar Kagome pertama kali, memasuki apartemen kecilnya yang ia diami bersama-sama dengan Sango.
"Kagome.
. ., Oh. . kita harus merayakannya. God, aku senang sekali. . ., ayo
ikut aku,"sambut Sango yang antusias menarik lengan Kagome, menuju
kearah ruangan makan. "Aku sudah masak banyak sekali. Lihat! Kau harus
coba semuanya. Kau pasti laparkan? Aku baru saja mendapatkan kontrak
rekaman. Yey."
"Oh, Sango . . Aku senang mendengarnya. Orang tuamu pasti bangga,"kata Kagome spontan memeluk Sango dengan erat.
Tiba-tiba
saja ekspresi sahabatnya itu, Sango, berubah menjadi sedih, "Kau tahu
Kags, kau adalah sahabat terbaikku. Aku selalu teringat, waktu kita
bersama-sama berada dipanti asuhan, berbagi suka dan duka. Mungkin aku
tidak akan pernah tahu kalau orang tuaku akan bangga padaku atau tidak.
Tapi aku punya sahabat sejati sepertimu. Aku. . aku,"Sango mulai
berlinangan air mata. "Aku senang, aku memilikimu Kags. Kau adalah
sahabat terbaikku yang tak akan pernah tergantikan."
"Yups,"ujar
Kagome mengangguk pelan. Ia menghapus air mata sahabatnya itu, "Dan kita
akan terus berteman sampai kita nenek-nenek dan apapun yang nantinya
terjadi, kita akan terus bersama-sama selamanya, Deal?"tanya Kagome
,memberikan jari kelingkingnya. "Deal? Dan kau jangan menangis lagi!"
"Deal,"Sango mengeratkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Kagome.
"Kalau begitu Semangat!"
"Ya. . , Ya. . , Semangat!Semangat!"balas Sango.
Makan
malampun akhirnya berjalan dengan suasana haru, sedih sekaligus
bahagia. Tak ada yang bisa memisahkan mereka sampai kapanpun . . well
setidaknya tidak untuk saat itu.
'Cause you're my best friend forever'
Alunan
nada piano yang merdu mengisi kekosongan ruang tersebut. Ditengah
ruangan tepatnya piano itu berada, duduk seorang pianis muda berbakat,
berambut Silver dan berwajah tampan. Jemari-jemarinya dengan cekatan
memencet setiap tombol-tombol piano tersebut. Tak ada yang istimewa dari
pria tampan itu sebenarnya, ia hanya memakai kaos biasa warna merah
bertuliskan ' I Love Music, Music is My Life' dan dengan celana hitam
panjangnya yang terlihat sedikit kebesaran baginya. Orang-orang yang
melihatnya pertama kali pasti akan menyangka ia hanya orang biasa. Oh,
betapa salahnya prasangka mereka, sebab ia sebenarnya adalah InuYasha
West, composer terkenal sekaligus pengarang lagu dan pianis handal.
Belum lagi jika melihat silsilah keluarganya. Orang tidak akan ada yang
menyangka kalau yang berada dihadapannya itu adalah keluarga West yang
terkenal kaya-raya, memiliki asset dimana-mana.
"Tuan muda
InuYasha, anda ditunggu oleh Tuan Sesshomaru keruang kantor pribadinya
sekarang juga,"ujar salah seorang pelayan kepercayaannya, Myoga, yang
membuat InuYasha menghentikan permainan pianonya.
"Keh. . , mau
apa dia memanggilku. Seperti ada yang penting saja,"gerutu InuYasha,
bangkit berdiri dari kursinya. Hilang sudah mood baiknya jika mendengar
orang menyebut nama kakaknya itu.
Myoga pun menunjukkan jalan pada
InuYasha keruangan kantor pribadi kakak tirinya itu. Meski ia sudah
tahu dimana letak ruangan tersebut, tetap saja hal itu penting. Ini
menunjukkan status InuYasha yang tinggi sebagai bagian dari keluarga
konglomerat. Kemanapun ia pergi, ia harus dikawal oleh satu pelayan
pribadinya. Dalam hal ini ia memilih Myoga, simple alasannya sebab Myoga
tidak banyak mengatur urusan kehidupan pribadinya.
"Tuan Sesshomaru, Tuan muda InuYasha sudah hadir,"ujar Myoga memberitahukan kedatangannya.
"Masuk,"perintah suara dingin itu.
"Oke,
ada perlu apa kau memanggilku kemari?"kata InuYasha tanpa berbasa-basi.
Ia langsung mengambil tempat duduk tanpa dipersilahkan sebelumnya oleh
Sesshomaru.
"Hn, aku butuh kau menggantikanku dalam acara malam nanti,"jawab Sesshomaru tegas.
"Aaa.
. , aku sudah tahu alasan busukmu. Kau memanggilku jika kau butuh
sesuatu. Keh, aku tidak mau,"kata InuYasha sambil menyilangkan kedua
tangannya. Kebiasaan yang ia selalu lakukan sejak ia masih kecil.
"Harus."
"Maksudmu? Intinya tidak,"InuYasha menegaskan.
"Harus dan keputusanku sudah final."
Oke,
sekarang InuYasha benar-benar jengkel, berani-beraninya kakak tirinya
ini menyuruhnya. Kalau sampai InuTaisho tahu, kakaknya ini sudah habis.
"Keh, kau pikir kau ini siapa, kuadukan kau pada ayah baru tahu rasa."
"Kau mengancamku InuYasha?"
"Kalau
kau menganggapnya itu ancaman. Memang ya, kau mau apa memang?"tantang
InuYasha. Ia tak takut sama sekali dengan kakak tirinya, toh ayahnya
lebih sayang padanya.
"Pengecut,"kata Sesshomaru dengan senyumnya yang menyeringai.
"Apa kau bilang?"kali ini InuYasha yang terpancing.
"Oh, dan ternyata kau juga tuli. Benar-benar InuYasha kau ini sungguh memalukan,"ejek Sesshomaru.
"Kau.
. , awas kau! Oke aku akan menggantikanmu ke acara malam ini. Kau puas,
hah?"tak ada gunanya juga InuYasha tak menurutinya. Ia memang selalu
kalah bila dalam urusan ancam-mengancam.
"Sangat puas. Kau boleh pergi."
"Keh.
. .kau ini . . kau. . .Aku benar-benar terkutuk mempunyai kakak
sepertimu,"gerutu InuYasha beranjak dari tempat duduknya. Belum sampai
ia membuka pintu, Sesshomaru pun berkata, "Oh dan InuYasha, jangan lupa
kau tutup pintunya."
"Bajingan,"Pintu kantor Sesshomaru pun di tutup dengan paksa.
Brak
Sesshomaru
menarik napas panjangnya, mencoba untuk menenangkan diri. InuYasha,
adik tirinya itu benar-benar bisa membuatnya gila. Apalagi kalau bukan
didikan ayahnya yang memanjakannya. Tapi sekarang hal itu tidak penting
lagi untuk dipikirkan. Yang terpenting sekarang ia harus memikirkan cara
agar ia bisa menghindari pertunangan yang telah direncanakannya oleh
ayahnya itu. Usianya yang sudah menginjak 28 tahun, membuat ayahnya
khawatir kalau-kalau Sesshomaru tidak akan menikah atau ia adalah
seorang GAY. Demi Tuhan, Gay? Ayahnya memang sudah banyak termakan efek
serial TV. Setiap hari ia menanyakan kepada Sesshomaru kapan ia akan
menikah, kapan ia akan memberikan cucu baginya, dan seterusnya. Memang
Sesshomaru telah menjadi pengusaha sukses, memiliki wajah yang tampan,
punya banyak uang yang tentu membuat wanita-wanita tertarik padanya.
Namun saat ini ia hanya ingin fokus. Oke alasan sebenarnya ia belum
menemukan wanita yang cocok untuk mendampinginya. Dari beratus-ratus
bahkan beribu-ribu wanita yang ia temui, ia belum menemukan kriteria
wanita idamannya. Jadi apa salahnya kalau ia pemilih? Bahkan bisa
dibilang memiliki selera yang tinggi? Ayahnya, InuTaisho saja yang tidak
mengerti. Mengingatnya ia jadi tersenyum sendiri. Biar saja InuYasha
yang bertemu dengan wanita yang seharusnya menjadi tunangannya itu. Oh,
betapa ia sebenarnya ingin tertawa dihadapan InuYasha. Si bodoh itu
tidak tahu kalau ayahnya sudah mensetting semuanya itu, -termasuk acara
malam nanti- yang seharusnya Sesshomaru bertemu dengan bride-to be
(Calon Istri)nya, yang datang ke acara itu malahan InuYasha. Ayahnya
pasti akan meledak marah. Tapi toh itu adalah Ide yang sangat briliant
memang puji Sesshomaru pada diri sendiri.
"Jaken. . , siapkan
mobil pribadiku. Aku akan pergi malam ini,"ujar Sesshomaru pada Jaken,
pelayan pribadinya disambungan telepon. Tak ada salahnya bukan ia
menikmati malam ini sementara InuYasha menikmati malam kelabunya bersama
wanita pilihan ayahnya pikir Sesshomaru, tersenyum evil.
"Kags,
malam ini adalah tampilan perdanaku. Jadi sepertinya aku akan terlambat
pulang,"kata Sango sambil memasukkan barang-barang yang diperlukannya
untuk tampil nanti malam.
"Oh? Oke, sepertinya aku juga akan
terlambat pulang. Jak tadi bilang ia akan mengajakku ke sebuah klub
terkenal di NewYork. Kau sendiri kemana?"tanya Kagome sedikit penasaran
ditambah dengan rasa khawatirnya pada Sango.
Sango yang seperti
sudah bisa menebak bahwa temannya khawatir dan cemas itupun buru-buru
menenangkannya, "Tenang Kags, aku hanya pergi ke sebuah acara. Yang
jelas acara besar. Kudengar disana akan ada kehadiran orang-orang
terkenal seperti Sesshomaru West, Dan Ohh. . .Kagome, tak bisa dipercaya
bukan?"
Kagome mengangguk, "Mungkin saja nanti Sesshomaru West
akan jatuh hati padamu. Ia akan berkata OH Sango suaramu yang indah
membuatku jatuh hati dan kau membuatku merasakan perasaan yang berbeda.
Apakah ini yang namanya cinta?"kata Kagome sedikit dramatic sambil
meletakkan tangannya didada Sango.
Sango pun menepis tangan
Kagome, "Haha! Kau benar-benar terlalu termakan serial di TV. Lagipula
di klub nanti aku ragu kalau kau tidak akan menarik pria-pria dengan
penampilan mempesonamu itu,"balas Sango dengan nada menyindir.
Kagome
mengerang, "Tidak lagi, mudah-mudahan Jakotsu tidak memaksaku untuk
berkencan dengan salah satu pria-pria itu,"kata Kagome ngeri. Terakhir
ia berkencan dengan Kouga, salah satu atlit basket terkenal ia mendapat
tamparan dari isterinya, Ayame. Pria brengsek itu ternyata sudah
memiliki isteri dan hah Kouga mengaku padanya masih single. Pria memang
tidak bisa dipercaya. Ia kali ini tak akan mudah tertipu.
Sango lalu menilik jamnya dan tiba-tiba panik," Gosh, aku harus berangkat sekarang untuk latihan. Kags, aku berangkat ya."
"Aku juga, Bye. . . Kuhubungi nanti, Sang,"merekapun berpelukan dan keluar dari apartemen menuju parkiran mobil masing-masing.
Sesshomaru
bersiap-siap dengan setelan kemeja polosnya berwarna hitam dan celana
yang warnanya juga senada untuk pergi menuju tempat yang telah ia
janjikan dimana rekan-rekannya menunggu. NYC night club, klub terkenal
di kota NewYork. Siapa yang tak mengenal klub tersebut? Hanya
orang-orang penting dan terkenal yang datang ke klub itu, tidak
sembarangan. Kali ini tujuan Sesshomaru hanya ingin bersenang-senang
melupakan segala permasalahannya. Melihat sekali lagi penampilannya itu
dicermin dan merasa puas, ia kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan
handphonenya, -Apple-, dan melakukan panggilan, "Hallo, kalian tunggu.
Sebentar lagi aku akan pergi!" klik .
Ia menutup sambungan itu,
lalu handphonenya-pun ia matikan (shut off). Sekali lagi peraturannya,
tak ada yang boleh mengganggu Sesshomaru untuk bersenang-senang.
NYC night club
(playing : Keysha-Die Young lirik)
I hear your heart beat to the beat of the drums
Oh, what a shame that you came here with someone
So while you're here in my arms
Let's make the most till the night like we're gonna die young
"Kags, kau lihat disana?"tanya Jakotsu sambil menarik lengan Kagome dan menunjuk kearah kursi VVIP.
"Uh? Ya aku lihat."
"Kau lihat apa?"
"Orang banyak,"jawab Kagome polos.
Jakotsu
rasanya ingin menghantamkan kepalanya. Kagome terkadang begitu polos.
"Maksudku, pria-pria itu!"tunjuknya frustasi. "Sekarang kau hampiri
mereka,"perintah Jakotsu.
We're gonna die young
We're gonna die young
"Uh,
aku rasa aku harus ke toilet dulu, Jak ,"Kagome beralasan dan dengan
perlahan mengundurkan diri. Ia harus buru-buru pergi. Jika Tidak. . . .,
Naas
gelagat itu langsung terbaca. Jakotsu menarik rambut Kagome yang
membuatnya meringis kesakitan, "Eit. . , mau lari kemana kau, Honey?
Sekarang cepat kau beraksi! Rayu pria-pria itu, aku yakin mereka bukan
orang sembarangan."
Tentu saja pria-pria tersebut bukan
orang-orang sembarangan. Mereka berada dikelas VVIP. Penampilan mereka
membuat segala mata yang memandangnya jatuh hati bahkan klepek-klepek
melihatnya. Pria tampan berambut silver panjang, satunya lagi berambut
hitam bergelombang panjang dan yang satunya lagi berambut hitam
dikepang. Overall, penampilan mereka memang dewa!
Let's make the most till the night like we're gonna die young
Let's make the most till the night like we're gonna die young
"Oke.
. , Kagome. Cepat beraksi sebelum nanti diambil orang!"Jakotsu
mendorong tubuh Kagome terus dan terus hingga mendekati kumpulan
pria-pria itu.
"Tapi Jak. . ,"Kagome merengek.
'Aku sepertinya sudah gila kalau aku menuruti Jak.'
"Oke. . ,Oke. . ., Baik aku turuti."
Hearts, out our minds
Running 'till we outta time
Wild child's lookin' good
Living hard just like we should
Don't care who's watching when we tearing it up (You Know)
That magic that we got nobody can touch (For sure)
"Uh,
Hai?"sapa Kagome sedikit gugup. Pria berambut silverlah yang pertama
menyadari kehadiran Kagome. Namun sepertinya ia sama sekali tidak peduli
dan tak terpengaruh. Berbeda reaksinya dengan kedua pria yang berada
disebelahnya, berdua mereka memperhatikannya seolah menelanjanginya.
"My.
. My. . , lihat siapa yang datang. Ada bidadari dihadapan kita dan
sepertinya hari ini hari keberuntunganku, teman,"ujar salah satu pria
berambut hitam panjang bergelombang.
Looking for some trouble tonight (yeah)
Take my hand, I'll show you the wild, side
Like it's the last night of our lives (uh huh)
We'll keep dancing 'till we die
"Naraku,
apa kau yakin itu bidadari? Bukannya wanita murahan?"ejek pria berambut
silver dengan nada dinginnya. Yang entah kenapa Kagome merasakan efek
merinding diseluruh tubuhnya mendengar pria itu berbicara. "Huh, aku
bukan wanita murahan,"Kagome membela diri.
"Hahaha, ya manis.
Sessh, jangan berkata kasar seperti itu. Wanita harus kita perlakukan
dengan lembut, kalau tidak, 'Pohh' mereka akan lari,"balas Naraku dengan
senyumnya yang menyeringai.
"Wah, gadis cantik sepertimu. Cocoknya denganku,"ujar pria berambut hitam yang dikepang.
'
Sepertinya aku memang sudah gila mengikuti perintah Jak,aku harus kabur'pikir Kagome kalut.
"Sebaiknya aku pergi, terimakasih atas perhatiannya. Um, Bye,"kata Kagome membalikkan badannya bersiap untuk pergi.
I hear your heart beat to the beat of the drums
Oh, what a shame that you came here with someone
So while you're here in my arms,
Let's make the most till the night like we're gonna die young
Tiba-tiba sebuah tangan meraihnya, yang membuat Kagome panik.
'Oh siapa itu. . , siapa?'
Ia
pun berbalik dan terkejut bukan main dengan apa yang dilihatnya. Pria
berambut silver, yang jelas-jelas menghinanya tadi sekarang memegangi
lengannya dengan erat. "Uh, ya?"jantung Kagome berdetak kencang.
Pikirannya kacau.
We're gonna die young
We're gonna die young
Let's make the most till the night like we're gonna die young
Let's make the most till the night like we're gonna die young
"Berdansa denganku?"tanyanya singkat dan pelan yang nyaris Kagome tak dengar.
"Oh, i-iya,"suara Kagome bergetar. '
God, ia sudah seperti orang bodoh'
Mereka perlahan berjalan menuju lantai dansa dan mulai berdansa dengan liarnya.
Hunks, taking shots
Stripping down to dirty socks
Music up, gettin' hot
Kiss me, give me all you've got
It's pretty obvious that you've got a crush (you know)
That magic in your pants, it's making me blush (for sure)
Looking for some trouble tonight (yeah)
Take my hand, I'll show you the wild, side
Like it's the last night of our lives (uh huh)
We'll keep dancing 'till we die
"Jadi, siapa namamu?"teriak pria berambut silver itu.
"Kagome, Catarina Kagome,"jawab Kagome dengan mukanya yang mulai memerah.
"Sesshomaru,"balasnya memberikan namanya.
Kali ini Kagome dibuatnya terkejut dan tertegun. Ia menghentikan dansanya. Dimana ia pernah mendengar nama itu sebelumnya. '
Sesshomaru. . Sesshomaru. . Sesshomaru. . Mmm. . .Oh GOD'Kagome menyadarinya.
"Sesshomaru? Kau. . ., Sesshomaru West yang terkenal itu?"
Sesshomaru mengangguk diiringi tawa kecil, "Ya, aku Sesshomaru West."
I hear your heart beat to the beat of the drums
Oh, what a shame that you came here with someone
So while you're here in my arms,
Let's make the most till the night like we're gonna die young
Tamatlah
riwayat Kagome kali ini. Ia yang sering membaca majalah, tabloid dan
berita-berita mengenai Sesshomaru West. Seorang yang angkuh, dingin
,sombong dan terkenal itu kini berdiri dihadapannya dengan segala
kebesarannya. Ia pasti terlihat sangat bodoh saat itu. Mengapa dari awal
Kagome tidak menyadarinya. Ia harus melarikan diri dengan tertib
sekarang juga, tidak boleh gegabah.
"Oh, aku baru ingat, sepertinya aku harus pulang. Temanku sudah menunggu. Sampai jumpa, Sesshomaru,"kata Kagome tergesa-gesa.
"Kau harus menemaniku berdansa. Dan ini perintah,"Sesshomaru mengeratkan pegangannya.
'
Oke, bad Kagome, bad Kagome!',ia harus lari dari makhluk yang bernama Sesshomaru. Sesshomaru yang terkenal kejam itu. Dan sialnya sekarang ia salah strategi.
"Uh, maksudnya?"perlahan Kagome mundur satu langkah.
Sesshomaru
pun tak mau mengalah ia malah maju selangkah, "Kau harus menemaniku,
ber-dan-sa,"bisiknya dengan suara super seksi ditelinga Kagome. Oh,
betapa suara itu bagaikan listrik yang menyetrum tubuhnya, sensasi nya
memberikan efek luar biasa.
"Oke. . , mu-mu-ngkin sebentar lagi saja. Uhm. .Se-Sepertinya aku masih ada waktu,"kata Kagome setengah ketakutan.
"Hn."
I hear your heart beat to the beat of the drums
Oh, what a shame that you came here with someone
So while you're here in my arms,
Let's make the most till the night like we're gonna die young
We're gonna die young
We're gonna die young
Let's make the most till the night like we're gonna die young
Dilain tempat, Acara Garden Night Party
"Sesshomaru benar-benar brengsek. Awas saja nanti, akan aku balas kau,"gerutu InuYasha kesal.
Flashback
"Kau Sesshomaru West?"
"Eh, apa yang kau bicarakan. Dengar aku bukan-,"
Belum
sempat InuYasha melanjutkan, gadis itu telah memotong, "Namaku Yura
Isae, aku adalah tunanganmu. Kau tahu aku senang sekali,"kata Yura
memeluk erat InuYasha hingga rasanya ia hampir mati kehabisan napas.
"Hey, lep-lepaskan,"ujarnya melepaskan tangan Yura dengan paksa dari tubuhnya.
"Aku bukan Sesshomaru West mengerti? Namaku InuYasha West,"jelas InuYasha membeberkan.
"Lalu,
dimana tunanganku itu? Kenapa kau yang datang uh, kau jauh-jauh,"kata
Yura sambil mengusap-usap kedua belah tangannya seolah pelukannya yang
diberikan untuk InuYasha adalah suatu kesalahan besar dan ia takut
tertular penyakit jika dekat dengan InuYasha.
"Keh, siapa juga
yang mau dekat atau dipeluk denganmu. Aku hanya disuruh menggantikannya.
Lagipula kau bukan tipe kakakku, kau terlalu jelek."
'
Hah, biar saja gadis ini', pikir InuYasha puas.
"Kau.
. kau. . Hua. . , ayah. . dia jahat. . .ia mengejekku,"panggil gadis
itu sambil mulai merengek seperti anak kecil. Mengegerkan setiap orang
yang berada diacara garden night party tersebut.
End Flashback
Dan
itulah yang terjadi yang membuat InuYasha membenci Sesshomaru lebih
dari sebelumnya. Ia dimarahi habis-habisan oleh ayahnya Yura Isae,
tunangan Sesshomaru itu. Pokoknya lihat saja, ia akan membalas dendam
pada Sesshomaru dua kali lipat, tidak berkali-kali lipat malah.
Sibuk
memikirkan hal-hal yang akan ia lakukan untuk membalas Sesshomaru,
InuYasha malah tak memperhatikan jalan dan menabrak seseorang, "Eh,
maaf. . aku tak sengaja,"ujar InuYasha.
"Oh, tak masalah,"kata suara lembut itu menimpali.
InuYasha
mengenali wanita itu sebagai wanita yang tadi bernyanyi berkata, "Kau
yang tadi bernyanyi itukan? Suaramu indah, merdu, dan penampilan yang
bagus. Tapi kau miss satu nada tadi. Namun keseluruhan penampilanmu luar
biasa."
Gadis itu terlihat tertarik dengan pembicaraan InuYasha, "Kau sepertinya mengerti banyak tentang musik ya?"
"Haha,
tidak juga. Aku hanya mengerti basicnya saja,"InuYasha sedikit
berbohong. Ia tidak mau terlihat sombong dihadapan gadis ini. "By the
way, namaku InuYasha,"ia mengulurkan tangannya layaknya seorang
gentleman.
"Sango, Sango Lottie,"gadis itupun menyambut tangannya dengan senyum indahnya.
Oke
sepertinya InuYasha menarik kembali segala ucapannya kali ini, ia harus
berterima kasih banyak sebenarnya pada kakaknya Sesshomaru, kalau tidak
ia tak akan bertemu dengan gadis ini.
Malam ini tidak sepenuhnya buruk baginya, tapi sebenarnya merupakan suatu awal takdir hidupnya.
Author
note: Akhirnya, chapter 1 selesai. Gimana? Gaje? Ga rame? Karakter gak
sesuai? Sorry, aku masih baru. Pengen tahu yang selanjutnya harap review
:D
Di Chapter 2 akan bermunculan lagi karakter InuYasha, so stay tune trus yo!
(BTW, Lagu Die Young miliknya Keysha not me)
Selebihnya kalau banyak kesalahan harap maklumi! Bye~